Positive Body Image (Cerpen)

Penulis cerpen: TheDarkNight_

Hari ini adalah hari pernikahan salah satu teman gengku, namanya Lili. Aku keluar dari mobil dan berjalan memasuki gedung, sendirian. Bukannya aku tidak memiliki pasangan, aku dan teman-temanku yang lain sudah sepakat kalau kami kondangan sekaligus untuk reuni. Kalau mengajak pasangan, takut menganggu.

"Ria!" panggil seseorang dibelakangku, refleks aku menoleh ke sumber suara. Ternyata dia temanku, Bunga. Teman yang paling dekat denganku dulu. Sudah lama kami tidak bertemu dan rasa-rasanya tidak ada yang berbeda darinya.

"Eh, Bunga, apa kabar?"

"Baik, seperti yang lo liat sekarang." Walaupun tubuhnya gemuk aku bisa menduga kalau dia dalam kondisi baik-baik saja.

"Bagus deh. Ayo kita masuk ke dalam." Dia mengangguk lalu kami berdua beriringan menuju ke ruangan utama.

Kami memberikan selamat kepada Lili lalu mengambil makanan setelah itu mencari meja dengan jumlah kursi tiga, untuk teman kami yang satu lagi, Bella namanya.

"Lo enggak jauh beda ya," tanyaku membuka pembicaraan.

Dia meletakkan gelas yang baru dia minum. "Iya. Dari dulu sampe sekarang gue ya gini, gemuk-gemuk aja."

Tubuhnya memang gemuk, tapi dia tetap mencintai dirinya dan tetap menjadi pribadi yang ceria.

Pikiranku melayang-layang jauh pada zaman SMA kami. Zaman yang pastinya sangat menyakitkan bagi Bunga. Geng kami sangat populer seantero sekolah. Digeng kami, dia yang gemuk, sisanya bertubuh langsing. Banyak orang yang mencemohnya, mereka bilang Bunga tidak pantas menjadi bagian geng kami.

Awalnya Bunga tidak memerdulikan kata-kata itu, tetapi semakin lama kata-katanya semakin menyakitkan. Aku, Lili, dan Bella sudah menenangkannya, tetapi nampaknya tidak ampuh. Kata-kata positif dari kami bertiga, tidak mampu untuk menutupi kata-kata negatif dari mereka. Kami kalah.

Dengan semangat yang membara, Bunga melakukan diet dengan ekstrem. Beberapa bulan dia lakukan, berat badannya turun pesat. Namun, itu bukan hal yang baik, pasalnya dia mengidap anoreksia nervosa*.

Anorexia nervosa merupakan sebuah penyakit kompleks yang melibatkan komponen psikososial, sosiologika, dan fisiologikal. Keadaan Bunga sangat memperihatinkan sampai-sampai dia harus mendatangi psikiater.

Dengan dukungan ekstra dari keluarga dan teman-temannya, Bunga dapat berangsur-angsur pulih. Dia sudah mulai makan dengan teratur, mulai menjalani pola makan yang sehat, dan olahraga teratur.

Berat badannya kembali gemuk, tetapi tidak sampai obesitas. Bunga kembali menjadi ceria seperti dahulu.  Kami senang melihatnya ceria.

Dengan kejadian itu, bentuk fisiknya tidak berubah, tetapi mentalnya berubah. Dia menjadi lebih mencintai dirinya dan banyak kebiasaan yang dia lakukan untuk menjadi sehat.

Dia bilang, 'Gemuk enggak apa-apa asalnya gue sehat. Semenjak kejadian itu gue jadi bersyukur, gue ceria kalau gemuk dan gue jadi pemurung saat gue kurus. Ternyata kurus bukan bahagia gue. Gue salah mengikut standar kebahagiaan orang lain.'

Saat mendengar itu, aku bersyukur memiliki teman seperti dia.

"Eh, lo, bengong aja," ucapan disertai tepukan membayarkan lamunanku. Aku menoleh ke samping, Bella sudah duduk di kursi sebelahku.

Bella menatap Bunga lalu tersenyum. "Bunga, makin cantik aja."

Bunga menggeleng lalu terkekeh menampilkan senyuman lebar di wajahnya. "Iyalah, karena gue PD dan ceria jadi aura kecantikan gue keluar," jelasnya disertai cengiran dibibir. Cantik sekali sahabatku itu.

Body image seseorang dibagi menjadi positif dan negatif. Kalau dia memiliki  body imagenya negatif, dia tidak akan pernah puas dengan bentuk tubuhnya. Kalau dia memiliki body image positif, dia akan puas dengan bentuk tubuhnya.

Bunga memiliki body image positif, menurut pandanganku. "Keren, keren. Kuncinya itu ya," ucapku ikutan.

Bunga mengangguk mentap. "Selain itu yang paling penting harus mencintai diri sendiri."

Aku dan Bella mengangguk menyetujui. Tiba-tiba Lili menghampiri kami, ternyata saat ini sedang jam istirahat. "Kalian, udah makan belum? Makan dulu ya."

"Udah makan Li, enggak usah disuruh," Bunga yang membalas.

Bella menunjuk sepiring kue yang dia ambil. "Ini gue udah ambil."

"Lo enggak makan Ri?"

Aku menunjuk piring yang sudah kosong. "Ini udah abis."

Lili mengangguk lalu dia menoleh ke Bunga. "Gue dengar-dengar lo buka fitness?" 

Bunga mengangguk. "Iya. Biar gue sehat dan bikin banyak orang sehat juga."

Fakta itu, aku baru tahu. Maklumlah sudah sangat lama aku tidak pernah berhubungan dengan Bunga.

"Kapan-kapan ayo kita fitness bareng," ajak Bella yang langsung mendapatkan anggukan dari kami semua.

Selesai ....

PD: Percaya diri

Pengertian Anoreksia Nervosa


Anoreksia nervosa adalah gangguan perilaku makan yang ditandai dengan ketakutan berlebih terhadap berat badan sehingga mereka cenderung untuk membatasi asupan makannya dengan cara melakukan diet yang sangat ketat. Mereka cenderung membiarkan dirinya kelaparan karena terlalu takut dengan kenaikan berat badan jika ia makan. (Sumber: Hellosehat.com)

Anoreksia nervosa, atau biasa disebut anoreksia, adalah gangguan makan yang ditandai dengan rasa takut yang berlebihan bila berat badan bertambah, dan gangguan persepsi pada bentuk tubuh. Penderita anoreksia terobsesi untuk memiliki tubuh kurus, dan melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal menurut mereka. (Sumber: Alodokter.com)

Anorexia nervosa merupakan sebuah penyakit kompleks yang melibatkan komponen psikososial, sosiologika, dan fisiologikal. (Sumber:nuroelsiiwell94ok.blogspot.com)

Gejala Anoreksia Nervosa


Pengidap anoreksia nervosa umumnya terlihat sangat kurus dan tidak mau makan, tetapi hal itu tidak bisa dijadikan sebagai indikasi utama akan seseorang mengidap anoreksia. Berikut ini beberapa gejala dari anoreksia nervosa, yaitu:


Penurunan berat badan yang signifikan dan tampak sangat kurus;

Selalu memperhatikan bentuk tubuhnya di hadapan cermin;

Menimbang tubuh hampir tiap saat;

Sering memuntahkan kembali makanan yang sudah dimakan;

Suka berbohong jika ditanya apakah sudah makan;

Sangat memperhitungkan jumlah kalori, lemak, dan gula pada makanan;

Sering berolahraga secara berlebihan;

Sering minum penekan nafsu makan dan obat-obatan pencahar;

Mudah tersinggung;

Mengalami komplikasi, seperti kelelahan, dehidrasi, tekanan darah rendah, pusing, rambut rontok, dan kulit kering; dan

Mengalami masalah kejiwaan seperti depresi, rendah diri, cemas, penyalahgunaan alkohol, dan melukai dirinya sendiri.

(Sumber: Halodoc.com)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

wattpad

Little Woman (Cerpen)